Paid traffic adalah salah satu jenis lalu lintas website yang semakin populer dikalangan penggiat digital marketing. Ini menjanjikan hasil yang lebih instan daripada optimasi SEO dan kampanye sosial media gratis, ketika dilakukan dengan benar. Meskipun sudah cukup populer, namun banyak juga yang belum tahu apa itu paid traffic.
Paid traffic bukan hanya dimanfaatkan oleh perusahaan ataupun pebisnis online yang memasarkan produknya lewat platform digital, para pemilik blog pribadi juga banyak yang memakai metode ini.
Mereka bersedia membayar sejumlah biaya untuk mendatangkan traffic ke website, dengan harapan bisa menaikkan klik iklan adsense.
Paid traffic adalah opsi alternatif selain SEO. Lantas, manakah diantara keduanya yang lebih baik?
Pengertian Paid Traffic Adalah
Paid traffic adalah lalu lintas website yang didapatkan lewat promosi iklan berbayar. Sebagai pemilik website, kamu harus mempersiapkan sejumlah uang agar bisa mendapatkan paid traffic.
Gambaran sederhananya begini, ada pengguna yang klik websitemu karena melihatnya di urutan teratas Google, disebabkan kamu membayar Google Ada. Atau bisa juga pengguna yang datang ke website karena melihat iklan di Facebook.
Ada berbagai macam media yang bisa dimanfaatkan untuk promosi iklan berbayar. Mulai dari aplikasi, situs website, sosial media dan mesin pencari.
Perbedaan utama SEO dan paid traffic adalah biaya. SEO tidak perlu membayar apapun, sedangkan paid traffic perlu membayar biaya iklan.
Kelebihan Paid Traffic
Dalam prakteknya, paid traffic menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan organic traffic. Yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan Pengunjung Dalam Waktu Singkat
Setiap harinya ada jutaan artikel baru atau produk yang dijual lewat website, sehingga persaingannya sangat besar.
Paid traffic hadir sebagai jalan pintas bagi siapapun yang ingin mendapatkan perhatian dan kunjungan dalam waktu singkat.
Pemilik website tidak perlu menunggu berbulan-bulan sampai kontennya dilirik oleh Google, karena dengan memilih platform yang tepat bisa langsung sampai pada target potensial.
Untuk tujuan jangka pendek, paid traffic adalah satu langkah lebih baik daripada optimasi SEO. Tidak heran apabila perusahaan dan bisnis mulai serius mendalami paid traffic.
2. Target Audiens Lebih Spesifik
Paid traffic bisa menargetkan pengguna dengan beberapa kriteria tertentu, sehingga persentase iklan diklik semakin besar. Inilah alasan mengapa jumlah pengunjung yang didapatkan bisa dalam kurun waktu cepat.
Platform paid traffic umumnya memiliki fitur targeting untuk memilih audiens. Mulai dari berdasarkan lokasi geografis, perilaku, minat dan demografi.
3. Meningkatkan Brand Awareness
Sebagai merek baru yang muncul di internet, tentu belum banyak orang mengetahui website atau produkmu. Dengan bantuan paid traffic, merek dan websitemu bisa segera dikenal oleh banyak orang.
Sedangkan efek jangka panjangnya adalah membantu memperkuat citra website. Meskipun iklanmu tidak diklik oleh pengguna, paling tidak mereka tahu nama websitemu.
4. Kontrol Sepenuhnya Terhadap Kampanye Pemasaran
Berbeda dari sistem periklanan tradisional yang menetapkan sejumlah biaya tertentu, tanpa bisa diubah sesuai kebutuhan pengguna. Dalam kampanye paid traffic, pengiklan bebas menentukan budget harian, mingguan dan bahkan bulanan.
Sehingga, setiap pengiklan tidak dipusingkan dengan masalah biaya. Mereka memiliki kontrol penuh terhadap kampanye iklan yang dilakukan.
Jenis-Jenis Paid Traffic
Dalam prakteknya, paid traffic adalah metode yang terdiri dari beberapa kategori. Pengiklan bisa memilih sendiri berdasarkan preferensi dan tujuan promosinya.
Adapun jenis-jenis paid traffic yang umum digunakan adalah sebagai berikut.
1. Display Ads
Display ads adalah jenis iklan yang mengandalkan aspek visual atau grafis menarik dan ditampilkan di situs website. Ada beberapa kategori display ads, seperti gambar, banner dan video.
2. Paid Search
Paid search adalah jenis iklan yang ditampilkan di hasil penelusuran mesin pencari. Iklan tipe ini menggunakan sistem PPC atau Pay per Click, yang berarti pengiklan harus membayar setiap kali website mereka di klik pengguna.
Contoh paid search yang paling umum digunakan adalah Google Ads. Kamu bisa menampilkan website di hasil pencarian Google, ketika pengguna mencari keyword tertentu.
3. Sponsored Content
Sponsored content adalah iklan dalam bentuk konten berbayar di platform atau situs tertentu. Contohnya adalah artikel yang muncul di newsletter atau feed sebuah platform berita, dimana artikel tersebut mengarah ke websitemu.
4. Social Media Ads
Sesuai namanya, social media ads adalah jenis iklan yang berada di platform sosial media. Bisa iklan berbayar di LinkedIn, Twitter, Facebook, Instagram dan lain sebagainya.
Contohnya adalah membayar Facebook Ads untuk mempromosikan halaman di FB yang berisi artikel websitemu. Atau bisa juga membayar Instagram Ads untuk mempromosikan postingan di feed atau story.
5. Influencer Marketing
Jenis paid traffic yang terakhir adalah influencer Marketing. Dari segi platform, ini sama seperti social media ads karena memang memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan traffic website.
Namun, konten kamu dipromosikan oleh influencer atau akun yang memiliki followers besar. Harapannya adalah followers akun tersebut bersedia mengklik tautan ke websitemu.
Demikianlah pembahasan ringkas mengenai paid traffic yang mulai gencar dipelajari oleh penggiat digital marketing. Mulai dari blogger, freelancer, pengelola toko online sampai perusahaan bisnis.
Paid traffic adalah jalan pintas untuk segera mendapatkan pengunjung. Berapa banyak traffic yang kamu inginkan, bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki.
Paid traffic cocok bagi mereka para pebisnis yang sedang merintis usahanya di internet maupun melebarkan sayapnya agar dikenal lebih banyak orang dan melipatgandakan keuntungan dalam jangka pendek. Sehingga, modal bisa terus berputar.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.