Kata kunci yang tepat adalah pondasi dasar dari SEO untuk mensukseskan perolehan rangking di halaman pertama. Langkah ini tentu tidak cukup hanya berhenti sampai disitu, karena masih perlu ditindaklanjuti. Yaitu menerapkan keyword yang dipilih di artikel, URL dan meta description. Mari berkenalan dan mengetahui cara mengecek keyword density.
Ketika membahas keyword density, berarti mencoba membedah komposisi artikel. Artikel harus dibuat dengan sebaik mungkin agar memudahkan pembaca memahami isinya, begitupun mesin penelusuran Google.
Inilah fungsi dan tujuan penerapan keyword density. Agar upaya yang dilakukan memberi hasil optimal, kamu harus tahu cara mengecek keyword density.
Apa itu Keyword Density?
Keyword density adalah seberapa banyak pengulangan kata kunci didalam artikel. Pengulangan ini bisa berupa main keyword ataupun varian keyword. Ia bisa juga diartikan sebagai persentase kepadatan keyword di artikel.
Fungsi keyword density adalah membantu mesin penelusuran memahami isi atau pembahasan artikel. Dengan memfokuskan kata kunci tertentu di artikel, diharapkan bisa meningkatkan visibilitasnya di mesin pencari.
Sehingga, bisa ditarik kesimpulan bahwa keyword density sangat berpengaruh terhadap SEO. Setiap pemilik website atau blog yang ingin artikelnya mudah diranking, sudah seharusnya menerapkan keyword density disetiap artikelnya.
Berapa Persen Keyword Density yang Ideal?
Ketika merayapi sebuah artikel yang diterbitkan oleh website, mesin penelusuran seperti Google akan mencoba mencari tahu isinya dengan meneliti keyword yang konsisten disebutkan.
Keyword density yang ideal adalah sekitar 1%-2% dari jumlah kata artikel. Sehingga, setiap artikel memiliki jumlah pengulangan keyword berbeda-beda. Semakin banyak jumlah katanya, maka pengulangannya juga banyak.
Kita ambil contoh untuk artikel 500 kata, keyword density yang ideal berarti 5-10 pengulangan keyword. Sedangkan untuk artikel 1000 kata, keyword density yang ideal berarti 10-20 pengulangan keyword.
Begitupun seterusnya, kamu tinggal menghitung sendiri berdasarkan jumlah kata yang ada didalam artikel. Dikatakan ideal berarti tidak sedikit dan tidak juga berlebihan.
Jika pengulangan keyword didalam artikel terlalu sedikit, ini membuat algoritma mesin pencari sulit memahami isi atau pembahasannya. Untuk mendapatkan posisi teratas di mesin penelurusan, tentu saja lebih sulit.
Apalagi artikel dari website pesaing memiliki persentase keyword density yang ideal. Tentu saja Google lebih tertarik untuk menempatkannya di urutan teratas.
Meskipun demikian, bukan berarti kamu harus memasukkan keyword density didalam artikel sebanyak-banyaknya. Ingatlah batasan 2% jika ingin mendapatkan nilai ideal.
Pengulangan keyword secara berlebihan membuat artikel kalian dianggap SPAM oleh Google. Keyword density yang berlebihan ini sering disebut sebagai keyword stuffing.
Alih-alih memberikan peringkat yang bagus di hasil penelusuran, Google justru menempatkan artikel dengan keyword stuffing dibagian paling bawah.
Sebab, Google tidak ingin merekomendasikan sebuah artikel yang hanya dibuat untuk mesin, tanpa memperhatikan kenyamanan pembaca.
Di update terbarunya, algoritma Google memprioritaskan kualitas artikel dan relevansinya terhadap pembaca. Kualitas ini bisa diperoleh dengan membuat artikel berdasarkan data yang valid dan memudahkan siapapun memahami isinya.
Algoritma Google juga semakin canggih dalam memahami maksud dan pembahasan sebuah artikel, sehingga tidak perlu sampai menggunakan keyword density berlebihan.
Cara Mengecek Keyword Density yang Mudah
Setelah mengetahui apa itu keyword density, persentase ideal dan peranannya dalam SEO, sekarang kamu harus bisa menerapkannya didalam artikel.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengecek keyword density, apakah sudah pas 1%-2% atau masih kurang.
Ini dia beberapa tool yang bisa dipakai sebagai cara mengecek keyword density:
1. World Counter by Cmlabs
Tool online pertama yang bisa kamu gunakan untuk menghitung keyword density adalah World Counter dari Cmlabs. Website ini akan menghitung berapa banyak sebuah kata diualangi didalam artikel.
- Pertama, silahkan dibuka website https://tools.cmlabs.co/en/word-counter.
- Kemudian paste artikel milikmu di kolom yang tersedia.
- Lihat hasilnya dibagian bawah.
- Selesai.
2. SmallSEOTools Keyword Density Checker
Website berikutnya yang akan membantumu menghitung keyword density adalah SmallSEOTools. Ini sangat mudah digunakan dengan hasil yang akurat, sehingga bisa diandalkan.
Jangan khawatir, SmallSEOTools tidak mengharuskanmu membayarnya alias gratis. Cara mengecek keyword density kurang lebih seperti berikut ini:
- Pertama, buka website https://smallseotools.com/keyword-density-checker/.
- Kemudian masukkan artikel di kolom tersedia.
- Klik Explore Keyword Density.
- Tunggu sebentar sampai hasilnya muncul.
- Selesai.
3. YOAST SEO
Bagi kalian yang memiliki website berbasis WordPress, maka bisa banget menggunakan plugin YOAST SEO untuk menghitung keyword density. Metode ini lebih mudah dan praktis, karena tidak perlu mengecek manual di website pihak ketiga.
Setiap kali ingin menerbitkan artikel, kamu bisa langsung mengecek persentase kepadatan keywordnya. Cara mengecek keyword density di YOAST SEO tidak kalah mudah lho, yaitu:
- Login ke dashboard website masing-masing.
- Klik Plugin, lalu ketik YOAST SEO di kolom pencarian.
- Install YOAST SEO dan aktifkan.
- Buat Pos baru.
- Masukkan artikelmu di kolom seperti biasa.
- Lihat keterangan dibagian bawah, perihal keyword density.
- Selesai.
Demikianlah pembahasan ringkas mengenai pengertian dan cara menghitung keyword density. Semoga uraian diatas bisa bermanfaat bagi para pemula.
Ingatlah bahwa pengulangan keyword didalam artikel itu penting dan aman selama 1%-2% dari jumlah kata. Jangan lebih dari itu, agar tidak dianggap spam oleh Google.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.